Jakarta, CNBC Indonesia – Stok minyak sawit mentah (crude palm oil/ CPO) Indonesia diprediksi bakal kembali normal. Menyusul semakin lancarnya arus ekspor CPO dan turunannya.
Menurut Sekjen Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Eddy Martono, saat ini, ketersediaan kapal untuk ekspor sudah semakin lancar. Hal itu menambah dorongan untuk ekspor CPO dan turunannya asal Indonesia.
“Kapal sudah lebih lancar. Mudah-mudahan bulan November sudah ke angka 3-4 juta ton,” kata Eddy kepada CNBC Indonesia, dikutip Rabu (14/9/2022).
Biasanya, stok CPO Indonesia memang berkisar di level 3-4 juta ton per bulan.
Data Gapki menunjukkan, stok akhir CPO Indonesia tahun 2021 adalah 4,12 juta ton. Per Juni 2022, stok CPO Indonesia masih tercatat 6,68 juta ton, setelah sempat cetak rekor di level 7,23 juta ton pada Mei 2022. Pada Juni 2022, stok CPO nasional tercatat di level 4,29 juta ton.
Terutama, sejak Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuka kembali keran ekspor CPO dan turunannya per 23 Mei 2022, setelah sempat ditutup pada 28 April 2022. Dilanjutkan berbagai kebijakan untuk memacu ekspor, menyusul membengkaknya stok di dalam negeri. Mulai dari menaikkan kuota rasio DMO, hingga terbaru, menghapus sementara pungutan ekspor BPDPKS.
“Stok sudah mengarah ke angka 5 jutaan. Untuk permintaan terbesar masih didominasi India, Pakistan, Uni Eropa, dan China. Walaupun untuk China memang belum ada kenaikan yang signifikan,” kata Eddy.
Di sisi lain, Eddy mengungkapkan, harga saat ini masih stagnan, akibat ekonomi global yang sedang lesu.
Direktur Eksekutif Palm Oil Agribusiness Strategic Institute (PASPI) Tungkot Sipayung mengatakan, harga CPO internasional kemungkinan tak akan bisa tembus MYR4.000 per ton tahun ini.
Akibat, potensi melambatnya permintaan CPO dunia karena potensi resesi yang membayangi sejumlah negara di dunia.
“Tren harga minyak sawit dunia mulai kembali menuju keseimbangan sebelum tahun 2021. Perkiraan rataan harga CPO dunia tahun 2023-2024 akan di bawah harga rataan tahun 2022. Artinya harga CPO dunia dalam tren menurun, pertanda adanya pelemahan permintaan akibat resesi ekonomi dunia,” kata Tungkot kepada CNBC Indonesia dikutip Rabu (14/9/2022).
Dengan posisi harga tersebut, lanjut dia, harga minyak goreng di dalam negeri akan semakin turun dan murah.
Pada saat bersamaan, imbuh dia, ekspor akan tetap berjalan meski harga dalam tren turun.
“Ini saatnya Indonesia memperbesar penyerapan CPO domestik. Misalnya menaikkan B30 menjadi B35/ B40 yang tertunda. Selain mengurangi impor BBM yang naik secara internasional saat ini, juga bisa menstabilkan harga CPO agar tidak menurun. Program B35/B40 jangan ditunda-tunda,” kata Tungkot.
Sebagai informasi, penggunaan B30 yang diproduksi oleh industri sawit adalah bagian penting dari upaya Indonesia mengurangi penggunaan solar. Penggunaan B30 diharapkan dapat mengurangi konsumsi BBM ke depan.
Wakil Ketua Komisi VII Eddy Soeparno mengapresiasi penggunaan B30 di dalam negeri. “Di satu pihak memang saya mengapresiasi penggunaan yang lebih luas lagi untuk bahan bakar B30. Hal ini tentu merupakan bagian dari upaya kita untuk mengurangi penggunaan dari solar sepenuhnya karena ada campuran biodiesel di dalamnya,” kata Eddy
“Oleh karena itu kami tetap mendorong supaya B30 itu ditingkatkan terutama suplainya supaya akan bisa diperluas lagi distribusinya dan volume juga bisa ditingkatkan untuk dikonsumsi masyarakat,” ucap Eddy lagi.
Direktur Eksekutif Energy Watch Mamit Setiawan di kesempatan berbeda menilai, seluruh program biodiesel merupakan salah satu upaya progresif pemerintah dalam mempenetrasi penerapan energi terbarukan di dalam negeri. Menurutnya, ada dua hal utama yang dapat Indonesia capai lewat program ini.
“Dengan program ini kita akan mendapat dua hal. Pertama, pastinya bisa mengurangi impor akan solar. Kedua, pasti jadi salah satu program unggulan pemerintah dalam rangka bauran energi,” ungkapnya di Jakarta.
Kementerian ESDM menyebut, diversifikasi energi fosil dengan energi terbarukan merupakan salah satu langkah konkret menurunkan emisi. Targetnya, bauran energi di Indonesia pada 2025 bisa mencapai sebesar 23%.
Meski demikian, harga keekonomian biodiesel masih cenderung lebih tinggi. Apalagi, di saat harga CPO yang melonjak tinggi akibat berbagai persoalan dan gangguan pasar berdampak pada bahan pembentuk biodiesel, yakni asam lemak metil ester (fatty acid methyl esther/FAME).
Belum lagi, sentimen perang Rusia-Ukraina juga membuat minyak dunia termasuk CPO juga mengalami kenaikan. Namun, dirinya optimistis fase harga diesel yang tinggi ini akan berubah dan harga akan turun.
“Saya kira, seiring keadaan yang mulai membaik di sisi demand dan supply, kemungkinan (biodiesel) akan mengalami penurunan harga,” sebutnya.
Source: https://www.cnbcindonesia.com/news/20220914151151-4-372056/kabar-baik-ekspor-jalan-terus-stok-cpo-menuju-normal